Senin, 16 Januari 2012

Spooring and Balance

Spooring

Balancing


Roda adalah salah satu komponen kendaraan yang menopang berat kendaraan. Roda terdiri dari ban dan pelek. Ban juga mengikuti perubahan arah gerak kendaraan mengikuti putaran roda kemudi. Selain itu ban juga berfungsi meredam getaran dari jalan. Keausan ban sangat dipengaruhi oleh fungsi dari suspensi, steering dan penyetelan front wheel alignment. Sehingga ban dan pelek menjadi komponen yang mempunyai fungsi vital dalam kendaraan.
           Kondisi ban juga sangat mempengaruhi kenyamanan dan safety pengendara. Ban dan pelek akan mengalami perubahan kualitas dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan medan dan cara penggunaan kendaraan. Roda dan ban harus balance (seimbang) agar tidak terjadi getaran. Saat roda berputar, terjadi gaya sentrifugal pada tiap bagian roda dan ban dimana sejumlah gaya tertarik keluar dari ban. Gaya ini semakin menguat saat rotasi roda semakin cepat. Jika massa sudah merata ke seluruh roda dan ban (tidak ada titik berat), gaya akan seimbang maka gaya sentrifugal tidak akan memiliki efek hambatan. Jika ban memiliki titik berat maka ban akan tidak seimbang (unbalance) dimana gaya sentrifugal lebih besar pada salah satu titik ban yang akan menarik gaya yang kuat saat ban berputar. Ini akan membuat roda dan ban bergerak ke atas dan ke bawah atau dari sisi satu ke sisi yang lainnya (oblak). Sehingga pengendara akan merasakan goncangan atau getaran akibat roda yang tidak balance.
Jadi balancing berfungsi untuk membuat roda depan dan belakang menjadi parallel. Seiring dengan waktu pemakaian, untuk menjaga agar roda dalam keadaan seimbang membutuhkan perawatan balancing supaya dalam berkendara lebih nyaman dan pengemudi tidak mengalami kelelahan. Roda akan dipasang pada alat wheel balancer kemudian akan diketahui titik-titik berat pada roda yang mengakibatkan roda tidak balance. Kemudian alat akan menunjukkan seberapa besar beban yang harus diberikan pada roda agar roda kembali menjadi balance. Selanjutnya roda akan diberikan pemberat (weight balance) sesuai dengan beban yang dibutuhkan, weight balance dipasang pada pelek roda.





Weight balance

Spooring
Kenyamanan berkendara merupakan salah satu syarat mutlak yang harus dimiliki sebuah kendaraaan. Karena berhubungan dengan keamanan atau safety untuk pengendara, penumpang, kendaraan itu sendiri ataupun terhadap kendaraan lain, dan terbentuknya keadaan regulasi lalu lintas yang baik. Salah satu faktor yang sangat berperan adalah kondisi steering/kemudi kendaraan. Kemudi berfungsi sebagai pengatur arah kendaraan yang dilakukan oleh driver, sehingga kondisi kemudi mempengaruhi driver dalam rangka mengontrol laju kendaraan itu sendiri. Kondisi kemudi yang kurang baik akan mengakibatkan ketidaknyamanan bai driver, sehingga cepat lelah dan lebih besar lagi berdampak pada terjadinya kecelakaan.
            Keadaan kenyamanan kemudi/steering sangat tergantung pada kondisi dari penyetelan roda-roda, baik roda depan ataupun roda belakang (wheel alignment). Tujuan spooring adalah untuk menyelaraskan antara roda kanan dan kiri. Kestabilan antara ban pada mobil ini sangat bermanfaat apalagi pada saat mobil sedang melaju pada kecepatan tinggi. Pemakaian kendaran dalam jangka waktu tertentu akan menyebabkan perubahan kondisi dari komponen roda depan, sehingga memerlukan perawatan secara  rutin agar kondisi ban dan komponen steering lebih tahan lama serta pengendara lebih nyaman. Untuk jangka waktu pemeliharaan spooring adalah sekitar setiap 15000 km atau 4 bulan.
Spooring merupakan pekerjaan penyetelan front wheel alignment (penyetelan roda depan) yang meliputi: chamber, caster, toe angle (toe-in/toe-out), dan turning radius. Fungsi spooring sendiri adalah untuk menjaga stabilitas kendaraan meliputi: kemudi yang ringan, menghasilkan gaya putar kembali setelah belok dan mencegah kendaraan belok sendiri setelah dilepas. Selain itu, apabila perawatan yang rutin akan mengurangi keausan pada komponen-komponen ball-joint dan ban/roda. Untuk syarat kedaraan dilakukan pekerjaan spooring diantaranya harus keadaan kaki-kaki kendaraan dalam kondisi yang normal. Untuk keterangan lebih lanjut dapat dilihat gambar berikut:


 
1.   Chamber merupakan kemiringan roda bila dilihat dari depan, chamber (+) bila  roda miring keluar, chamber(-) bila roda miring ke dalam.
2.   Caster merupakan kemiringan poros putar roda  (steering axis) dilihat dari samping. Ada dua jenis caster:
                                 a.      Caster Positif
Kemiringan poros putar roda (steering axis) dilihat dari samping ke arah belakang
                                 b.      Caster Negatif
Kemiringan poros putar roda (steering axis) dilihat dari samping ke arah depan
3.   Toe angle
a.    Toe-In : Panjang roda bagian depan (A) lebih pendek dibanding pajang roda bagian belakang (B)
b.  Toe-Out : Panjang roda bagian depan (A) lebih panjang dibanding pajang roda bagian belakang (B)
   4.   Turning Radius
           Turning radius merupakan sudut belok roda dalam harus lebih besar dibanding roda luar dan titik sumbuh radius belok harus satu titik.
    








Sumber : http://ultratune.gamamulti.com/profile/spooring

Service & Tuneup

Tune Up Gasoline Engine

Engine adalah salah satu bagian penting dari kendaraan, yang di dalamnya terdiri dari komponen-komponen yang kompleks dan saling terhubung. Sehingga engine memerlukan perawatan yang rutin agar kerja komponen dalam engine dapat bekerja dengan baik. Kendaraan yang dioperasikan dalam jangka waktu tertentu akan mengalami perubahan pada komponen fungsional termasuk perubahan kualitas pelumas. Sehingga membutuhkan pemeliharaan untuk mengembalikan kondisi kerja engine atau yang disebut dengan Tune Up.

Pemakaian kendaraan dalam jangka waktu tertentu, menyebabkan komponen kendaraan yang bergerak yang mempunyai clearance akan selalu mengalami perubahan, sehingga akan mengurangi kelancaran siklus kerja engine. Akibatnya tenaga kurang, suara komponen engine yang bergerak menjadi berisik, dalam jangka waktu yang panjang akan mengakibatkan kerusakan pada beberapa komponen engine dikarenakan ada perubahan setting komponen. Engine merupakan sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berkaitan. Sehingga permasalahan gangguan kendaraan jika dibiarkan dalam jangka waktu yang lama akan mengakibatkan kerusakan yang sifatnya kompleks. Tanpa perawatan dan pengawasan yang rutin pada kendaraan berdampak perbaikan yang kompleks juga. Tidak menuntut kemungkinan membutuhkan beaya yang cukup banyak dan masa pakai kendaraan yang pendek.

Setiap pabrikan kendaraan bermotor biasanya sudah menentukan perawatan rutin atau berkala untuk engine. Tune-up yang dimaksud adalah servis berkala sesuai rekomendasi produsen. Sebagai contoh mulai dari perawatan berkala untuk 1000 km sampai 120.000 km. Akan tetapi perawatan tersebut hanya untuk kendaraan yang tergolong baru. Dan akan berbeda jika perawatan untuk kendaraan yang tergolong lama.

Sesuai dengan perkembangan teknologi yang terjadi, dilihat dari sistem kerjanya terdapat dua jenis tipe gasoline engine (mesin bensin), yaitu engine konvensional dan engine EFI (Electronic Fuel Injecton). Kedua jenis engine tersebut mempunyai sistem kerja yang berbeda, sehingga membutuhkan perlakuan yang berbeda dalam proses pemeliharaan. Berikut akan dipaparkan perbedaan pemeliharaan pada kedua jenis engine tersebut.

Tune Up Engine Konvensional


Pada umumnya pekerjaan tune-up adalah proses teratur pemeriksaan, diagnosis, pengujian, dan penyesuaian yang diperlukan secara berkala untuk menjaga performa mesin  atau mengembalikan mesin untuk efisiensi operasi standar. Salah satu pekerjaan tune up adalah untuk engine konvensional. Jenis engine ini merupakan sistem kerja komponen-komponen masih menggunakan proses manual/analog/mekanik belum menggunakan kontrol pengendali elektronik. Sistem pada engine konvensional, sistem kerjanya relatif sederhana dibandingkan dengan engine EFI. Pekerjaan Tune Up untuk jenis engine konvensional meliputi beberapa hal sebagai berikut: pemeriksaan dwell angle, timming ignition, penyetelan putaran idle, celah katup, celah platina, filter udara, filter bahan bakar, busi dan kabel busi, pelumas/oli, air pendingin, air dan tegangan accu/baterai, kemudian dilanjutkan dengan finally check. Jika dalam pengecekan ditemukan kondisi abnormal dapat dilakukan pengecekan lebih lanjut.

 Tune Up Engine EFI (Electronic Fuel Injection)


Engine EFI (Electronic Fuel Injection) merupakan jenis engine yang sudah dilengkapi dengan sistem kontrol elektronik, sehingga membutuhkan pemeliharaan khusus dengan menggunakan alat yang disebut engine scanner. Engine scanner merupakan alat bantu untuk memeriksa/memonitor secara simultan proses kerja dari sensor,ECU dan actuator. Berikut ini akan dipaparkan pekerjaan yang dilakukan untuk Tune Up Engine EFI (Electronic Fuel Injection): Scanning systems (read and erase error code, actuation test, reset adaptation, adjusting co, recording data stream, graphic dat), pemeriksaan Filter Udara, pemeriksaan busi (spark plug), pemeriksaan kuantitas dan kualitas pelumas, pemeriksaan saringan bahan bakar, pemeriksaan kuantitas air pendingin, pemeriksaan accu/baterai, test drive.

Sumber : www.ultratune.gamamulti.com/profile/tuneup

Minggu, 15 Januari 2012

Download SILABUS dan RPP MATEMATIKA SMA Lengkap



Alhamdulillah, setelah kesana-kemari kebingungan mencari Silabus Matematika SMA, akhirnya Mazjadul ketemu juga untuk di posting di blog informasi ini. Awalnya memang saya mencarinya untuk keperluan saya pribadi, setelah berkelana dan bertanya sama mbah google, akhirnya menemukan blog matematika komputer , dan blog pendidikan punya blogger lain. Dan saya pun mengunduhnya. Alhamdulillah luar biasa.

Nah, bagi anda yang membutuhkan juga untuk refferensi, silahkan juga download melalui link di bawah ini, link tersebut asli dari sumber yang saya dapat.

Daftar Silabus Matematika SMA

Perangkat KBMKelas        Program         Format    Action         
Silabus Matematika SMA            XUmum.pdfdownload
Silabus Matematika SMAXIIPA.docdownload
Silabus Matematika SMAXIIPS.docdownload
Silabus Matematika SMAXIBAHASA.docdownload
Silabus Matematika SMAXIIIPA.d0cdownload
Silabus Matematika SMAXIIIPS.docdownload
Silabus Matematika SMAXIIBAHASA.docdownload


Jangan lupa untuk mengunjungi postingan di blog sumbernya ok. Thanks. Related Posts with Thumbnails

Trigonometri – Sifat Fungsi Terhadap Kuadran



Setelah sudut disederhanakan, kita juga mesti memerhatikan sifat fungsi terhadap kuadran posisi ia berada. perhatikan gambar berikut :



pada kuadran I ( besar sudut antara 0 sampai 90 ), semua fungsi bernilai positif,
pada kuadran II ( besar sudut antara 90 sampai 180 ), fungsi sin bernilai positif yang lain negatif,
pada kuadran III ( besar sudut antara 180 sampai 270 ), fungsi tan bernilai positif yang lain negatif,
pada kuadran IV ( besar sudut antara 270 sampai 360 ), fungsi cos bernilai positif yang lain negatif.

agar lebih memahami, perhatikan contoh berkut :

s: berapa nilai dari cos 120 ?
j: cos 120
    cos (180 - 120 ) _______( i )
    - cos 60 _____________( ii )
    - ½  ________________( iii )

keterangan
( i ) menggunakan konversi sudut
( ii ) menggunakan sifat fungsi terhadap kuadran.
( iii ) menggunakan sudut istimewa.

Sumber : http://www.maswins.com/2010/11/trigonometri-sifat-fungsi-terhadap.html

Merangsang Guru Menulis Buku

Minggu, 4 Februari 2007
Merangsang Guru Menulis Buku Oleh Hidayat Raharja

ADA sesuatu yang diam-diam dikelucak kala membaca tulisan Saiful Amin Ghofur ’’Ketika Penerbit Punya Misi Terselubung’’ dan tanggapan yang ditulis Faizah S.A. ’’Matinya Penerbit Buku Pelajaran’’. Kedua tulisan tersebut menggugat guru untuk menulis buku pelajaran, karena buku pelajaran yang ada tidak mengakomodasi potensi lokal yang seharusnya menjadi implementasi dalam setiap pembelajaran. Tidak dapat dipungkiri jika kehadiran buku pelajaran yang ada kurang sesuai dengan tuntutan kurikulum tiap satuan pendidikan (KTSP) yang akan dilaksanakan mulai awal tahun ajaran 2007/2008.

Semenjak digantinya kurukulum 1994 dengan kurikulum berbasis kompetensi, semua buku pelajaran yang diterbitkan oleh beberapa penerbit buku, di sampul buku tercetak ’’Sesuai dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi’’ atau ’’Sesuai dengan Kurikulum 2004’’. Tapi nyatanya isi di dalamnya tak jauh berbeda dengan terbitan sebelumnya berdasarkan kurikulum 1994. Sementara dengan diberlakukannya KTSP setiap satuan pendidikan berimplikasi kepada guru pengajar untuk menyusun kebutuhan kurikulum di setiap sekolah yang mengacu kepada Badan Standar Nasional Pendidikan.

Penyusunan silabus pada setiap mata pelajaran berdasarkan kepada standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan dari pusat. Suatu peluang bagi setiap guru mata pelajaran untuk mengakomodasi muatan lokal dan implementasinya dalam pembelajaran yang diselenggarakan.

Secara hakiki, pemberlakuan KTSP membawa konsekuensi terhadap guru untuk menyusun materi pelajaran sendiri sesuai dengan situasi dan kondisi di setiap sekolah. Ini perlu dilakukan mengingat buku pelajaran yang disusun penerbit tidak akan mampu memenuhi kebutuhan dan kekhasan setiap poptensi lokal di setiap satuan pendidikan.

Pemikiran cukup brillian dari Faizah S.A. untuk melawan penerbit buku pelajaran yang mata duitan dengan gagasan guru untuk mengambil alih tongkat estafet penulisan buku pelajaran. Kaum guru harus bersatu, Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) mesti diberdayakan secara optimal, dengan estimasi setiap MGMP daerah provinsi menerbitkan buku pelajaran dan dipergunakan di daerah provinsi bersangkutan. Namun, gagasan cemerlang ini dimentahkan sendiri oleh Faizah, sebagai suatu harapan yang musykil dilaksanakan, perasaan pesimistis berharap kepada guru untuk menulis buku pelajaran.

Ia secara ilmiah membeberkan data-data faktual mengenai kompetensi dan keahlian, serta profesionalitas guru di Indonesia. Sebuah keraguan karena minimnya guru yang memiliki kemampuan menulis buku ataupun menulis karya ilmiah dan relatif rendahnya kapasitas intelektual calon guru dan para guru.

Fakta lain yang tidak diungkap dalam tulisan Faizah, dari sekian banyak guru yang tidak memiliki kemampuan menulis buku pelajaran, masih ada guru yang rajin menulis atau membuat artikel dan dipublikasikan di media massa atau kemudian dikompetisikan di sebuah lomba mengarang atau menulis buku yang diselenggarakan lembaga pendidikan baik di tingkat lokal, regional maupun nasional. Setiap tahun selama tujuh tahun terakhir Depdiknas memanggil 50 guru bahasa dan sastra Indonesia yang karya tulisnya terseleksi dalam ajang Lomba Mengulas Karya Sastra (LMKS) dan Lomba Menulis Cerita Pendek (LMCP).

Sudah enam tahun, setiap tahun Depdiknas memanggil sekitar 100 guru dari berbagai daerah yang berhasil lolos seleksi membuat laporan karya tulis mengenai inovasi pembelajaran, dan setiap tahun pula pusat perbukuan memanggil 25 guru dari jenjang TK, SD, SMP, SMK/SMA dari seluruh Indonesia yang berhasil memenangkan lomba penulisan buku baik fiksi maupun non-fiksi. Secara reguler bagian proyek Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup mengadakan lomba karya tulis lingkungan hidup yang diperuntukkan bagi siswa dan guru tingkat SMP dan SMA dan sederajat. Belum lagi para pemenang lomba menulis untuk guru yang diselenggarakan lembaga di luar Depdiknas. Pada setiap jenjang lomba tersebut pemenangnya berasal dari berbagai wilayah provinsi dengan latar belakang mata pelajaran yang beragam pula.

Diklat dan pelatihan menulis karya ilmiah atau penelitian tindakan kelas (PTK) bagi guru diselenggarakan oleh dinas pendidikan di kabupaten atau kota, juga dilaksanakan oleh dinas pendidikan dan kebudayaan provinsi untuk melatih kecakapan guru dalam membuat karya tulis. Secara berkala beberapa daerah kabupaten mengadakan lomba karya tulis ilmiah bagi guru dan siswa di tingkat SMP dan SMA. Bahkan sejak 2006 Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur memberikan dana kegiatan forum ilmiah guru (TK, SD, SMP, SMA/SMK) di tingkat kabupaten dan kemudian ditinddaklanjuti dalam forum ilmiah guru di tingkat provinsi. Langkah konkret untuk mengembangkan wawasan dan kemampuan guru membuat karya tulis.

Di setiap daerah potensi menulis di kalangan guru belum terkelola secara baik untuk menjadi penulis buku pelajaran. Hadirnya MGMP di setiap kota, dan bahkan di Jawa Timur telah tersusun kepengurusan MGMP wilayah provinsi, merupakan peluang yang dapat dioptimalkan untuk merealisasikan penulisan dan penerbitan buku pelajaran. Namun, dari pengalaman di masa lalu, hadirnya buku yang disusun dan diterbitkan MGMP kurang menarik dari sisi kualitas isi dan kemasan. Salah satu penyebabnya karena tidak ada modal untuk mendanainya. Penulis buku pelajaran tidak dibayar secara layak, sehingga enggan untuk menulis buku pelajaran. Sementara guru sudah banyak memilih menjual buku pelajaran yang memberikan banyak rabat. Sebuah buku yang diterbitkan oleh penerbit komersial, mampu memberikan rabat antara 30-50 persen dan bonus tambahannya mendapatkan perlengkapan administrasi pembelajaran, souvenir dan sebagainya.

Sejak digulirkannya otonomi pendidikan, pemerintah pusat (Depdiknas) tidak lagi menangani penerbitan buku pelajaran. Dana pengadaan buku pelajaran dialihkan pada setiap daerah untuk dikelola sendiri. Dimasukkannya anggaran pengadaan buku pelajaran ke dalam Dana Alokasi Umum setiap kota atau kabupaten memberikan peluang untuk mengembangkan potensi menulis yang dimiliki para guru. Peluang yang bisa memberikan penghargaan kepada guru penulis buku pelajaran secara layak, juga keberadaan dana tersebut bisa menyuplai perkembangan perusahaan penerbitan di daerah sehingga bisa terus melanjutkan produksinya.

Namun, harapan ini tak jua tercapai, karena setiap kota kemudian membelanjakan dana untuk membeli buku pelajaran ke penerbit yang sudah ada, tidak mau direpotkan dengan mengembangkan potensi menulis guru untuk menyusun buku pelajaran yang akan menyedot banyak dana. Asumsinya, dengan membeli langsung ke penerbit mereka bisa meraup rabat tanpa harus bersusah payah. Jika demikian, bersatunya kaum guru dan hadirnya MGMP tak akan banyak membawa pengaruh untuk mengaktifkan guru menulis buku pelajaran, karena guru akan direpotkan oleh pendanaan dan distribusi buku yang telah diterbitkannya. Penerbit buku pelajaran akan terus bergerilya untuk mencari celah-celah kelemahan untuk memasokkan produk buku pelajaran dengan aneka rabat dan bonus yang menggiurkan, dan guru akan tetap menjadi objek dunia penerbitan.

Ceritanya akan lain jika dana buku di setiap daerah dipergunakan untuk memberdayakan guru menulis buku pelajaran di setiap MGMP kota atau kabupaten. Dinas Pendidikan mendanai penerbitan dan bertindak sebagai distributor terhadap sekolah-sekolah di wilayah binaannya.**



*) Hidayat Raharja, esais, guru SMAN 1 Sumenep

Membuat Daftar Riwayat Hidup (Curriculum Vitae)

Agar terlihat profesional dan menarik, ada beberapa hal yang hendaknya diperhatikan dalam membuat curriculum vitae (CV):
  • Gunakan kertas putih polos 
CV hendaknya polos tidak menggunakan background image (dasar bergambar).
  • Status perkawinan 
Cantumkan status perkawinan (single, married, atau divorced).
  • Foto terbaru 
Lampirkan pas foto terbaru. Sebaiknya gunakan pas foto berwarna, dan berpakaian resmi (jas lengkap dengan dasi).
  • Referensi 
Bila memungkinkan, cantumkan referensi, yaitu orang yang bisa dihubungi oleh pihak penyeleksi untuk menanyakan hal-hal penting seputar diri anda (biasanya nama atasan dimana anda bekerja sebelumnya).
  • Pekerjaan yang diinginkan 
Selalu cantumkan jenis pekerjaan yang anda inginkan. Jangan menulis bahwa anda siap bekerja dalam posisi apa saja karena akan memberi kesan bahwa anda adalah pekerja serabutan. Tuliskan saja spesialisasi anda.
  • Format standar surat resmi
Gunakan huruf dengan ukuran dan jenis standar (warna hitam), contohnya font jenis Times New Roman.
  • Pengalaman kerja 
Cantumkan deskripsi singkat tentang pekerjaan anda pada perusahaan sebelumnya (bukan nama perusahaannya) sebanyak-sebanyaknya tiga perusahan terakhir, berikut pangkat dan jabatannya.
  • Pengalaman lain yang menunjang 
Cantumkan pengalaman atau organisasi yang berhubungan dengan spesialisasi anda. Jika anda adalah seorang spesialis bidang kimia, maka pengalaman sebagai juara I lomba melukis atau pejabat ketua senat tidak perlu dicantumkan.
  • Identitas 
Cantumkan identitas anda dengan jelas.
   
    Format resume atau curriculum vitae di setiap negara berbeda-beda. Hal ini tampaknya dipengaruhi oleh budaya, kebiasaan dan pandangan politik di setiap negara yang berbeda-beda pula. Sebagai contoh, untuk resume standar di Amerika Serikat (AS) tidak perlu mencantumkan foto, agama, status perkawinan dan umur, karena hal itu dianggap sangat pribadi.
    Perusahaan tidak meminta pencantuman keterangan-keterangan seperti itu karena bisa dianggap melakukan ‘early prejudice’. Di AS perusahaan tidak boleh melakukan diskriminasi dalam penerimaan pegawai, baik diskriminasi atas ras, umur, status maupun agama. Sedangkan di Singapura, kadang dalam resume diminta mencatumkan keterangan ras.

Sumber :  dari berbagai sumber di media cetak, media massa, dan internet

Resep Nasi Goreng Istimewa


Nasi Goreng Istimewa

(Special FriedRice)


Bahan-bahan :
2 piring nasi                                                                          1 sendok makan minyak goreng
1 siung bawang putih                                                           2 sdm minyak wijen
3 bawang merah                                                                   merica bubuk sesuai selera
2 buah cabai merah, dihaluskan                                           garam sesuai selera
1 sendok makan pasta tomat/saus tomat                              5 bakso
1 batang daun bawang                                                         50 gram udang, dikupas
1 butir telur, kocok
100 gram daging ayam, dipotong dadu kecil-kecil
Cara Membuat :
Panaskan minyak goreng dan minyak wijen, tumis bawang putih, bawang merah dan cabai merah sampai harum baunya.
Masukkan ayam, udang dan bakso, aduk sebentar sampai agak matang.
Masukkan telur, aduk-aduk hingga telur pecah-pecah matang.
Masukkan nasi putih, saus tomat, garam dan merica, aduk sampai rata dengan bumbu.
Dihidangkan dengan dihias seperlunya.